keseimbangan cita-cita

Cita-cita, jika kita bicarakan hal ini sudah tidak asing lagi, dan semua orang di dunia ini pasti mempunyai cita-cita. Kalau kita bertanya kepada anak kecil tentang cita-cita, jawabanya sangat unik dan beragam, tapi terkadang bisa terjadi jika mendapat dorongan dari kedua orang tuanya dan orang sekitar. Namun, jika bertanya kepada anak-anak remaja, jawaban sangat mendominasi kepada karyawan kantoran. Kenapa karyawan kantoran? Mungkin karena mereka anggap menjadi karyawan kantoran itu mudah dan berpendapatan yang menggiurkan. Lebih kemungkinan lagi karena gengsi. Hal ini tidak dilandasi oleh sebuah mimpi. Beda waktu masih kecil, cita-cita sewaktu kecil sangat tidak terbatas, karena dilandasi oleh sebuah mimpi. Tapi kenapa cita-cita kita yang kita ingikan sewaktu kecil kandas atau hilang pada saat kita sudah besar? Apakah kita lupa? mungkin kita sudah mempunyai cita-cita lain atau sudah tidak ingin merealisasikan cita-cita yang ingin kita raih pada waktu kecil, tapi jangan sampai hal itu terjadi pada kita. Kita akan merasa sangat puas apabila cita-cita kita tercapai.

Sebenarnya sebuah cita-cita itu membutuhkan sebuah mimpi. Balik lagi ke mimpi,  hal yang dilandasi mimpi pasti akan menjadi motivasi yang akan menyemangti hal ingin kita raih. Oleh karena itu, kita harus selalu optimis akan hal yang ingin kita raih. Dan harus yakin bahwa yang kita cita-cita kan akan tercapai. Mimpi itu gratis, dan kita bebas untuk bermimpi. Tidak sedikit orang yang meraih cita-cita dari sebuah mimpi, tiada yang mustahil untuk mewujudkan sebuah mimpi. Kadang kala, kita bertemu sebuah hambatan-hambatan yang mencegah kita utuk merealisasikan sebuah mimpi.

Oia, selain usaha yang kita lakukan untuk merealisasikan sebuah mimpi, kita juga harus selalu berdoa kepada Tuhan! jika tidak diimbangi oleh subuah doa, cita-cita kita kemungkinan besar akan terhambat, bahkan bisa gagal sehingga membuat kita frustasi, kadangkala ada yang membuat seseorang menjadi gila. Maka dari itu, imbangi sesuatu pekerjaan/cita-cita yang ingin kita raih dengan doa, agar kita selalu ingat dengan sang pencipta, dan iman kita selalu kuat. Soalnya, jika kita sedang menempuh sebuah cita-cita, banyak godaan-godaan yang mencoba untuk meruntuhkan iman kita, supaya cita-cita yan ingin diraih gagal. Jadi, doa itu sangat penting. Lain halnya ketika usaha tidak diimbangi dengan doa, walaupun sukses meraih cita-cita tanpa sebuah doa, tapi kita dibutakan segalanya. Masudnya ialah, ketika sudah tercapai, ia akan lupa dengan sang pencipta, bahkan dengan keluarga dan teman-temannya. Mungkin saja cita-citanya tercapai tidak dengan cara yang halal. Terkadang ada juga orang yang khilaf (kacang lupa kulitnya). Jadi, selama meraih cita-cita selalu diimbangi dengan doa, tapi ketika sudah tercapai, dia menganggap kalau apa yang dia raih itu hasil usahanya sendiri, bukan karena tuhan, jadilah ia orang yang kehilangan imannya. Tidak sedikit orang yang seperti itu, dibutakan oleh dunia. Hal itu banyak terjadi, bahkan tidak sedikit hal itu terjadi disekita kita.

Ada satu hal lagi yang bisa membuat seseorang bisa meraih cita-citanya. Yaitu, keluarga dan orang yang disekitarnya. Sangat dibutuhkan suatu dorongan dari mereka jika ingin meraih cita-cita. Karena mereka yang mengerti dengan seseorang yang sedang meraih cita-citanya. Ketika kita salah mereka bisa memberitahu kesalahan, ketika kita kurang mereka bisa membantu untuk menutupi kekurangan, dan ketika gagal mereka bisa menyemangati dan membangkitkan kita agar tidak pantang menyerah.

Dari kesimpulan di atas, bahwa mimpi yang kita cita-citakan bisa teraih. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Asalkan kita jangan sampai dibutakan dengan dunia ketika cita-cita kita telah tercapai. Yang terpenting, jika kita sedang meraih sebuah cita-cita harus diimbangi dengan doa. Supaya kita ingat selalu dengan Tuhan,  kita harus percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita. Dan kita juga harus selalu ada dan dekat bersama keluarga. OPTIMIS!!!!!!!

About angga12casidy

tanyakan pada yang kenal saya.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment